Danau Toba adalah sebuah danau vulkanik dengan ukuran panjang 100 kilometer dan lebar 30 kilometer yang terletak di Provinsi Sumatera Utara, Indonesia. Danau ini merupakan danau terbesar di Indonesia dan Asia Tenggara. Di tengah danau ini terdapat sebuah pulau vulkanik bernama Pulau Samosir.
Menurut
sejarah kejadiannya, danau toba merupakan danau vulkanotektonik. Danau
ini terbentuk kira-kira 300.000 tahun yang lalu yang diakibatkan oleh
letusan gunung api dan amblasnya tanah secara tektonik. Letusan tersebut
membentuk sebuah lubang yang berbentuk kawah raksasa sehingga
terjadilah sebuah danau. Bagian yang tidak runtuh terbentuk menjadi satu
pulau hingga saat ini yang dikenal dengan Pulau Samosir. Oleh sebab itu
maka kebanyakan pantai Danau Toba berbentuk curam.
Danau
Toba merupakan danau oligotropik (perairan kurus dan dalam) dengan
bagian yang subur terdapat di sekitar cekungan Pangururan, Porsea, dan
Prapat. Perairan danau ini terletak di atas tanah andesit dan leterit
yang kekurangan mineral terlarut, memiliki kandungan besi yang tinggi,
sedangkan unsur N, P dan Ca sangat rendah. Danau ini memiliki kandungan
air seluas 1.146 km2 atau sekitar 2.860.000 ton air yang berasal
darimata air dan 19 sungai yang telah disebutkan terdahulu. Satu-satunya
sungai yang bersumber dari danau ini adalah Sungai Asahan yang mengalir
di wilayah Kabupaten Asahan dan dipergunakan sebagai pembangkit tenaga
listrik (PLTA) Asahan.
Di
dalam perairan danau ini terdapat berbagai jenis ikan baik ikan endemik
(asli) maupun ikan yang diintrodusi ke perairan ini yang merupakan
hasil budidaya (penebaran, kertamba maupun jaring apung. Jenis ikan yang
merupakan jenis ikan endemik yang keberadaannya saat ini hampir punah
adalah Ikan Batak terdiri dari dua spesies yaitu : Lissochilus sumatranus dan Labeobarbus soro. Di perairan danau ini juga terdapat remis yang endemik yang dikenal namanya sebagai Remis Toba (Corbicula tobae). Sedangkan berbagai jenis ikan lain yang alami maupun hasil budidaya yang bukan endemis adalah : ikan Mas, Mujair, Nila, Tawes, Lele, Gabus dan sebagainya.
Di perairan Danau Toba juga terdapat berbagai jenis tumbuhan air
seperti berbagai jenis ganggang dan enceng gondok. Keberadaan tumbuhan
enceng gondok ini pada saat ini sangat mengkhawatirkan dilihat dari
perkembangan pertumbuhan dan penyebarannya. Total luas permukaan danau
yang tertutup enceng gondok telah mencapai 381,8 hektar, mencakup lebih
kurang 23 kecamatan di 3 wilayah kabupaten yaitu Tapanuli Utara, Toba
samosir dan Simalungun. Kondisi yang paling parah terdapat di perairan
danau yang masuk ke dalam wilayah kabupaten Simalungun.
Danau
Toba dimanfaatkan sebagai sumber energi listrik, sumber air minum,
mempunyai fungsi ekosistem yang optimal, flora dan fauna pun bisa hidup
di wilayah itu, aman untuk kawasan berenang, dan menyumbang suhu udara
yang sejuk, bersih dan sehat, serta untuk parawisata.
Danau
Toba sejak lama menjadi daerah tujuan wisata penting di Sumatera Utara
selain Bukit Lawang dan Nias, menarik wisatawan domestik maupun
mancanegara, karena keindahan yang ada, udara yang mendukung dan tempat
yang paling strategis untuk di jadikan tempat prawisata yang
menyenangkan. Back to Nature !!!